Senin, 12 September 2011

Mengganti Gula Dengan Madu Bukan Solusi Tepat Diet Sehat

Berat badan berlebih menjadi momok bagi sebagian orang khususnya wanita. Banyak cara dilakukan agar tampil menarik salah satunya dengan diet. Mengkonsumsi obat diet sesungguhnya menyalahi aturan diet karena obat diet hanya berfungsi meluruhkan cairan yang ada didalam tubuh. Kesalahan besar jika sebagian orang menganggap minum banyak air akan menyebabkan kegemukan. Padahal dengan air, metabolisme dalam tubuh akan terbantu mengeluarkan racun baik lewat keringat maupun kencing. Dengan obat diet yang membuat terus menerus buang air kecil dan hal ini lama kelamaan akan menyebabkan dehidrasi. Tak hanya dehidrasi saja, tapi kulit juga menjadi kering dan keriput.
Pemilihan program diet juga harus berdasarkan beberapa factor, seperti berat badan, factor keturunan, jenis kelamin hingga usia. Terpenting, ungkap dr. Ossyris Abubakar, M. Boimed., asupan nutrisi dalam tubuh terpenuhi jangan sampai tisak makan sama sekali. Apalagi jika seseorang menganggap cukup makan buah saja seperti pisang sebagai pengganti sarapan, makan siang dan makan malam. Hal ini sangat keliru, lanjutnya, karena dalam buah hanya terkandung sedikit karbohidrat, kalsium dan gula. Tidak bisa memenuhi kebutuhan protein, lemak, vitamin dan mineral bagi tubuh. Atau mengganti porsi makan dengan madu, tentu bukan solusi terbaik untuk diet sehat. Dalam madu terkandung kalori yang tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan gula. “Satu sendok madu setara dengan satu piring nasi. Lebih baik makan makanan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Agar satu sama lain bisa melengkapi,”tegas dr. Osi.
Merubah pandangan seseorang tentang hidup sehat sangat sulit, apalagi merubah pola makan yang selama ini hanya mengenyangkan. Jika ingin umur panjang dan selalu sehat harus sadar sejak sekarang dalam menjaga pola makan. Dalam diet sehat pun perlu hormon, karena jika kekurangan hormone tiroid metabolisme tubuh melambat dan jika pada orang diatas 40 tahun kekurangan hormone testosterone dapat menyebabkan kegemukan pada daerah terentu seperti perut. Obesitas sentral ini berbahaya karena timbunan plak dapat menempel di jantung dan dapat menyebabkan serangan jantung. Keseimbanagn hormon diperoleh dari konsumsi daging putih, telur ikan dan juga sayur-sayuran hijau. Kegiatan makan sangat penting seperti sarapan yang menjadi cadangan energi untuk beraktvitas pagi, makan siang untuk beraktivitas siang hari dan makan malam yang membantu proses detoxifikasi. Jika tidak makan malam, proses pelepasan racun dalam tubuh yang hanya dilakukan saat kita istirahat malam dapat terganggu. “Yang perlu dikurangi hanya porsinya dan diatur pola makannya untuk malam jangan berdekatan dengan waktu tidur,”ungkap dr. Osi. (diterbitkan Koran Renon/nit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar