Senin, 12 September 2011

Baca Label Kandungan Parfum Sebelum Beli

Minyak wangi atau parfum telah dikenal sejak jaman dahulu. Penggunanya lebih banyak adalah kaum hawa. Pasar banyak menawarkan bermacam merek dengan aroma yang beragam pula. Sebagai konsumen, kita harus jeli dan hati-hati dalam menggunakan parfum. Kini parfum tak hanya bisa dinikmati kalangan atas saja. Karena di sepanjang jalan banyak juga ditemukan penjual bibit parfum. Yang bisa juga digunakan sebagai campuran aroma terapi, produk kecantikan hingga produk rumah tangga.
Pemakaian parfum, menurut dr. Laksmi Duarsa, Sp.KK., yang bertugas di RSAD Udayana Denpasar, pemakaian parfum berlebih tentu tidak aman. Tujuan utama pakai parfum adalah untuk menambah rasa percaya diri, untuk menarik lawan jenis dan kadang bisa memperlihatkan jati diri penggunanya. Setiap orang yang menggunakan parfum tentu sudah paham karakter masing-masing. Ada yang cocok menggunakan jenis parfum semprot tapi ada juga lebih cocok pakai parfum oles. lebih pas dan senang memakai parfum mahal ataupun yang harganya murah.
Namun yang pasti, sebelum membeli parfum kenali dulu kandungan dan ada atau tidak efek samping berbahaya. Seperti pada parfum aroma jeruk, bahan yang terkandung adalah Fruity-fragrance 86-173. Dapat menyebabkan kanker, peradangan pada mata dan kulit. Pada aroma lavender, mengandung Lavender-fragrance 93-054, dan dapat menyebabkan gangguan pada mata. Kandungan bahan kimia yang banyak terdapat pada parfum, seperti aseton, karbitol, kamper, etanol, etil asetat, fenol, ester, metilen klorida, benzaldehid. Pada umumnya keracunan zat pewangi berbahan kimia ditandai oleh beberapa gejala. Seperti mata berair, bersin, sesak nafas, asma, migraine, vertigo, pusing, batuk, alergi akut hingga kehilangan ingatan bertahap. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk melihat kandungan bahan kimia pada lebal. Agar cepat diketahui apakah zat yang terkandung aman atau tidak untuk manusia.
Tapi ada juga kalangan masyarakat yang tidak bisa menggunakan parfum. Karena tingkat sensitifitas kulitnya sangat tinggi. Kepekaan kulit akan alergi pada penggunaan jenis parfum berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan dr. Laksmi, pada orang-orang tertentu sering mengalami dermatitis contac (alergi). Proses efek samping penggunaan parfum ini juga berbeda tiap individu. Ada yang prosesnya cepat dan ada pula yang prosesnya lambat. Jika prosesnya cepat, sebut dr. Laksmi, begitu menggunakan parfum dan tidak cocok maka akan timbul gatal pada kulit. Sedangkan pada proses yang lambat, pemakai parfum tidak merasakan bahwa ada reaksi penolakn dari tubuh pada pemakaian berulang-ulang. “Biasanya akan ditandai munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Baru muncul rasa gatal dan meluas pada bagian tubuh,”ungkap dr. Laksmi yang juga berpraktek di Jl. Gatot Subroto Timur 239 XX, Denpasar.
Bagian tubuh yang aman untuk pemakaian parfum adalah bagian yang tidak sensitive. Sebagian besar orang umumnya menggunakan parfum dibagian ketiak, disemprotkan di dada, dipergelangan tangan tepat pada bagian nadi atau mengoleskannya pada bagian belakang telinga. Pada bagian sensitif  tersebut, biasanya, sebut dr. laksmi, pengaruh aroma parfum akan semakin kuat. Agar tidak terjadi alergi yang akut, pengguna harus hafal dengan kondisi tubuhnya. Jika sudah timbul alergi maka jangan gunakan/hindari bahan penyebab alergi. “Tapi jika sudah terkena alergi dan tidak bisa sembuh, lebih baik hubungi dokter,”pungkas dr. Laksmi.(diterbitkan Koran Pak Oles/153/nit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar