Senin, 12 September 2011

Desa Bengkel dan Bukit Hexon, Wisata Desa dan Alam yang Berkelanjutan

Bali dikenal sebagai dunia pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Baik tamu dari dalam maupun luar negeri. Mereka berduyun-duyun mengunjungi pulau seribu pura ini untuk menikmati keindahan alamnya. Dari keelokan alam dan budayanya yang tetap terjaga, membuat pulau dewata ini tak pernah sepi. Peran masyarakat yang masih setia menjaga warisan leluhur menjadi sangat penting. Tanpa mereka, tentu Bali tidak akan menjadi ikon wisata Indonesia.
Peranan penting anak daerah juga ditunjukkan oleh Gede Ngurah Wididana, Direktur Utama PT. Karya Pak Oles Tokcer. Desa yang masih punya sumber daya alam yang alami mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Sesuai dengan konsep Pak Oles, panggilan akrab Gede Ngurah Wididana, untuk membangun desa Bengkel menjadi desa wisata. Menurut Pak Oles, konsep membangun desa itu adalah bagaimana caranya memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang masih banyak tersedia sebaik mungkin. Dengna tujuan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di desa tersebut. Karena meskipun potensi tersedia tapi tidak ada penggerak, tentu akan menjadi sia-sia.
Pemanfaatan potensi desa Bengkel dan Bukit Hexon di Buleleng menjadi tanggung jawabnya. Bagaimana tidak, beliau adalah salah satu putra daerah yang lahir di desa terebut. Berawal dari keinginan untuk memajukan desa dan memanfaatkan SDM untuk mengelola SDA yang ada. Agar keuntungan menjadi milik masyarakat setempat untuk bisa mengkembangkan desanya. Perkembangan itu kini mulai tampak. Sejak berdirinya kampus IPSA di Desa Bengkel, hampir delapan tahun lalu, banyak petani yang mulai belajar cara bercocok tanam yang benar. Pengetahuan Pak Oles yang luas dibaginya kepada masyarakat Bengkel.  Mereka diajarkan juga cara membuat pupuk organic dengan menggunakan teknologi EM. Semua lahan perkebunan di desa Bengkel kini telah menjadi contoh pertanian berbasis organik. Selain itu, Desa Bengkel dan Bukit Hexon kini telah menjadi pusat pertanian organic dan pengobatan tradisional.
Hasil panen mereka jual dan hasilnya mereka manfaatkan untuk membangun desanya kembali. Seperti pembangunan jalan, tempat sekolah, tempat ibadah, bahkan kini di desa Bengkel telah berdiri radio Hexon milik Pak Oles. Keberadaan fasilitas tersebut tentu semakin mengenalkan desa Bengkel ke semua daerah. Keaslian alam desa Bengkel dan pesonanya tetap sama, karena potensi itulah yang akan Pak Oles jual pada wisatawan. Karena untuk berkunjung ke Bali, tentu wisatawan mencari tempat dengan suasana yang masih alami dan memberikan banyak keuntungan batin pada mereka. Secara bertahap, seiring dengan banyaknya tamu yang datang tentu para pelaku bisnis dan investor akan datang. Infrastruktur desa, seperti pengaliran air, penerangan, hingga perbaikan jalan menjadi lebih baik.Sehingga jangka panjangnya, desa Bengkel akan menjadi desa wisata alam yang dicari wisatawan. “Selain menguntungkan wisatawan juga masyarakat sekitar bisa memanfaatkan kemajuan ini untuk memberdayakan diri sendiri. Dengan syarat agar keaslian dan kealamian desa tetap terjaga,”ungkap Pak Oles. (diterbitkan Koran Pak Oles/nit) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar