Senin, 12 September 2011

Jangan Tunda Kehamilan Diatas 35 Tahun

Setiap pasangan yang sudah menikah selalu mendambakan adanya keturunan. Tapi di jaman yang teknologinya serba canggih ini, kecenderungan menikah muda menurun. Banyak wanita yang cenderung lebih mementingkan karier dan jenjang pendidikannya dibanding kodratnya. Pilihan menikah diusia muda sudah jauh dari harapan mereka, apalagi untuk segera dapat momongan. Kecenderungan ini menyebabkan meningkatnya angka kematian ibu karena hamil di usia lebih dari 35 tahun.
Kehamilan pada usia diatas 35 tahun mempunyai resiko yang sangat tinggi. Resiko tersebut tak bisa dicegah maupun dihindari, kecil kemungkinan ibu dan bayi lahir sehat dan selamat. Menurut Dr. Tjokorda Gde Agung Suwardewa, Sp.OG (K), resiko tersebut berupa komplikasi obstetric seperti kesakitan dan kematian perinatal. Tidak diragukan lagi, hamil di usia lebih dari 35 tahun akan mempunyai resiko lebih tinggi. Hal ini dikarenakan wanita yang lebih tua yang mempunyai penyakit kronis atau kondisi tubuhnya lemah. Tentu, sebut Dr. Tjok Agung, kekuatan tubuh jauh berkurang ketika wanita masih muda.
Resiko itu dapat mengancam ibu yang sedang hamil, seperti terjadinya hipertensi yang dapat menyebabkan kematian. Hipertensi yang menyerang ibu juga dapat menyebabkan keracunan pada bayi. Sehingga bayi tidak akan bisa bertahan hingga lahir, atau lahir tapi tidak bertahan hidup lama. Ibu juga bisa terkena diabetes dan dapat menyebabkan bayi sangat besar sehingga bayi susah keluar. Karena susah keluar, operasi sesar menjadi jalan keluar yang terbaik. Selain itu, bayi juga kemungkinan menderita diabetes yang diturunkan oleh ibu. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang berusia diatas 35 tahun kualitasnya lebih rendah. Resikonya, bayi dapat mengidap Sindroma Down atau yang lebih dikenal dengan idiot. Jika anak lahir dengan Sindrom Down, dia akan menderita seumur hidup.
Selain masalah resiko yang dihadapi, menikah pada usia diatas 35 tahun rentan pada susahnya mendapatkan keturunan. Masalah ini timbul karena kesuburan pada wanita tersebut sudah berkurang. Sel telur yang dihasilkan sudah tidak berkualitas lagi dan jumlahnya cenderung menurun. Seperti yang diungkapkan Dr. Putu Doster Mahayasa, SpOG (K), dalam seminarnya “Masalah Kesuburan dan Resiko Kehamilan pada Wanita diatas 35 Tahun”. Rendahnya kesuburan wanita pada usia lebih dari 35 tahun disebabkan kerena jumlah folikel/telur berkurang dan juga kualitas sel telurnya rendah. Ditambah lagi pada wanita yang tidak memperhatikan pola makan dan kurang berolah raga. tentu kesehatan reproduksi juga akan berpengaruh.
Masalah kesuburan ini tentu berkaitan erat dengan resiko yang akan diterima, baik oleh ibu atau jabang bayi pada kehamilan usia tua. Resiko tersebut tidak bisa dicegah, jadi sebaiknya jangan mengambil resiko. Tapi jika sudah hamil pada usia 35 tahun, harus rutin memeriksakan kandungan untuk memperkecil resiko. “Untuk itu, disarankan agar wanita menikah sebelum 35 tahun. Agar bisa mencetak tunas-tunas bangsa yang berkualitas,” terang Dr. Tjok Agung, salah satu keynote speaker dalam seminar “Masalah Kesuburan dan Resiko Kehamilan pada Wanita diatas 35 Tahun”. (diterbitkan Koran Pak Oles/nit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar