Senin, 24 Oktober 2011

Pasien Bijak, Pasien Cerdas Keluarga Selamat


Menjadi orangtua khusunya baru pertama kali mempunyai buah hati tentu tak terkira bahagianya. Kelahiran buah hati yang sehat telah lama dinanti tapi tugas orangtua tak berhenti disana. Perjalanan panjang justru sedang dimulai. Membekali diri dengan pengetahuan seputar pertumbuhan anak hingga kesehatan anak dan keluarga menjadi penting. Karena lima tahun pertama pertumbuhan buah hati anda adalah masa adaptasi tubuh dengan lingkungannya.
Proses adaptasi tak semulus jalan tol. Lingkungan banyak terdapat virus, kuman dan bakteri yang tak terlihat oleh mata telanjang. Bekal imun anak selain didapat dari ASI, makanan pendamping ASI dan juga imunisasi menjadi sangat penting. Tak jarang tubuh anak tak mampu melawan virus sehingga sering sekali demam. Demam, menurut dr. Purnamawati, SpAk, MMPed., dalam seminar PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orangtua) Bali belum lama ini, bukanlah penyakit tapi indikasi sakit. Sehingga yang perlu dicari adalah gejala dan juga penyebab demamnya. Dan, lanjut dokter yang aktif menyelenggarakan kegiatan seminar, radio talkshow dan membina milis sehat ini bahwa demam adalah self limiting desease. Atau gejala yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa obat.
Selain demam, sakit langganan pada anak balita adalah batuk-pilek dan juga diare. Batuk dan pilek, ungkap dr. Wati, adalah mekanisme melawan virus. Sebagai orangtua harus cermat jika saat anak demam diikuti batuk juga pilek, itu merupakan alarm bahwa ada virus masuk ke tubuh anak. Dan sekali lagi, batuk pilek bukan penyakit sehingga tak ada obat yang bisa menyembuhkan batuk pilek. “Sebagai orangtua hendaknya cermat dan segera mencari gejala juga penyebabnya. Baru bertindak sesuai dengan tata laksana pertolongan pertama,”ungkap Mantan staf pengajar di FKUI ini.
Orangtua akan menjadi tambah panic jika buah hatinya diare juga muntah. Kondisi ini merupakan gangguan usus dan lambung sehingga pencernaan terganggu. Jangan panic dulu, beber dr. Wati, berikan oralit sebagai pengganti cairan agar tidak dehidrasi. Diare bukan penyakit, sehingga tak perlu obat. Justru jika diare biarkan saja sampai tuntas jangan diberikan penghenti diare karena racun belum keluar semua. Yang terpenting, lanjutnya adalah menjaga asupan cairan anak. Jika anak masih aktif, mau makan dan minum, orang tua tak perlu khawatir. Yang menjadi catatan adalah jika anak diare berdarah wajib ke dokter.
Saat harus ke dokter bukan untuk berobat tapi untuk menegakkan diagnosa. Jadilah pasien yang bijaksana dan cerdas dalam mengolah informasi dari dokter. Sebelum ke dokter untuk konsultasi, bekali diri dengan kondisi si kecil dan mencari informasi lebih lengkap di web kesehatan terpercaya agar dapat berkomunikasi dua arah dengan dokter. Tanyakan dengan jelas penyakit anak dalam bahasa medis dan juga isi resep jika mendapatkan ‘buah tangan’ setelah keluar dari ruang dokter.
Dengan menjadi pasien yang bijaksana baik dalam menerima informasi dari dokter dan cerdas dalam mengolah informasi tentang sakit anak, keluarga menjadi sehat. Semakin banyak obat yang tidak tepat untuk anak akan semakin berat kerja tubuh anak untuk menerimanya. Salah-salah bukannya anak tambah sehat justru malah tambah sakit karena kerja obat yang berat tak tepat sasaran. Jika masih ragu lebih baik mencari dokter lain untuk melakukan kroscek sebagai second opinion.
“Pilihlah dokter yang bisa diajak komunikasi dua arah, bisa menerima pertanyaan-pertanyaan dan mau menjawab. Tidak marah dengan banyaknya pertanyaan kita. Meskipun kita sudah tau tapi hendaklah tetap menjaga diri agar tidak menyinggung dokter. Belum tentu dokter muda baru lulus tidak mumpuni dibanding dokter senior,”pungkas dr. Wati. (terbit di Koran Renon edisi 55)

Kamis, 22 September 2011

Hot Yoga Padukan Gerakan Yoga dengan Sauna


Mengembalikan bentuk badan menjadi ideal dan membuat daya tahan tubuh meningkat, olahraga solusinya. Kegiatan yang bisa dilakukan di semua tempat dengan berbagai macam gaya sanagat dibutuhkan, untuk mengimbangi gaya hidup sehat. Salah satu olahraga yang digemari masyarakat dewasa ini adalah yoga. Yoga merupakan bentuk olah tubuh yang memadukan beberapa gerakan dengan pengaturan pernafasan.
Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas latihan utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun.
Perkembangan yoga sangat pesat, tak hanya yoga yang bertujuan kea rah spiritual tapi juga dibarengi dengan olah tubuh yang lebih ekstrim. Adalah Hot Yoga yang diperkenalkan oleh Bikram Choudhury (60) yang lebih dikenal dengan Bikram Yoga. Merupakan salah satu pengembangan dari yoga dengan menggunakan teknik olah tubuh berada dalam sauna atau ruangan bersuhu lebih dari 400C. Bikram mempunyai dua puluh enam gerakan latihan postur yang berbeda tapi saling terkait. Dan masing-masing bekerja dengan postur sebelumnya, dalam suatu urutan, untuk mengobati tubuh secara efektif.
Pada awal 1972, temuan dan manfaat dipresentasikan pada Konferensi International Medical mana ia menegaskan secara ilmiah bahwa Bikram Yoga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tubuh secara internal. Bermula ketika Choudhry Bikram memutuskan ingin kelas yoganya meniru lingkungan dan suhu di India, tempat yoga berasal. Seperti India, Bikram yoga di set diruangan panas biasanya sangat lembab samping suhu tinggi. Belakangan, Bikram Yoga ini berkembang pesat di Amerika Serikat. Dan mempunyai banyak pengikut yang intens hingga sekarang melakukan yoga ini.
Bikram Yoga sendiri mengalami perkembangan, menurut Leona Ivanna (23), salah satu instruktur yoga, Kelas yoga panas memberikan panas tambahan dan keringat untuk benar-benar mendapatkan kalori Anda terbakar – tapi membakar kalori bukan satu-satunya pendekatan terhadap yoga yang panas membutuhkan penurunan berat badan – itu juga meningkatkan fungsi tiroid Anda dan membantu untuk mengurangi stres, yang dapat mengurangi makanan yang emosional dan tidak sehat

Jika aslinya, Bikram yoga dikembangkan untuk masyarakat Amerika dengan suhu tinggi dan jangka waktu latihan lebih lama juga intensif. Agar dapat dirasakan pula keunggulan hot yoga oleh masyarakat luas maka beberapa murid Bikram Yoga membuat Absolute Hot Yoga. Yaitu Bikram Yoga yang dispesifikkan untuk orang Asia. Metode ini berkembang luas di Singapura dan Thailand . “Dengan 90 menit waktu latihan dalam ruangan bersuhu 300C-390C, peserta harus melakukan 90 teknik yoga. Lebih banyak dari teknik Bikram Yoga,”tutur Leona, satu-satunya yang mengembangkan Absolute Hot Yoga di Indonesia.
Kelas hot yoga memberikan panas tambahan sehingga jangan heran jika melakukan hot yoga bisa membuat anda mandi keringat. Latihan yang intensif  bagi masyarakat yang pertama kali berlatih hot yoga diperlukan untuk benar-benar mendapatkan kalori Anda terbakar. Tapi membakar kalori bukan satu-satunya pendekatan terhadap hot yoga untuk menurunkan berat badan tapi juga meningkatkan fungsi tiroid anda. Membantu pula untuk mengurangi stres, meningkatkan mental dan jiwa pantang menyerah karena melakukan hot yoga mengajarkan untuk bisa bertahan selama sesi latihan.
Melakukan latihan yoga diruangan bersuhu 390C memberikan banyak keuntungan. Selain untuk membentuk tubuh, meningkatkan stamina dan mengurangi stess juga membuat otot-otot lebih longgar. Sehingga akan meregangkan otot jauh lebih baik dari pada ketegangan otot dalam lingkungan dingin. Peningkatan fleksibilitas akan membantu Anda menguasai pose yang sulit dan akan menjaga otot terhadap kekauan dan cedera yoga lainnya.
“Absolute hot yoga dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin mendapatkan tubuh sehat dan bentuk badan bagus. Catatan yang harus diperhatikan adalah sekali mengikuti latihan jangan berhenti, harus intensif. Bagi yang baru pertama lebih baik jika melakukan setiap hari selama dua minggu hingga satu bulan. Untuk membuat tubuh beradaptasi dengan ruangan panas. Setelah itu bisa dilakukan dua hari sekali atau seminggu sekali,”pungkas Leona.

Senin, 12 September 2011

PESAT BALI

Yuk Ikut

Tidak mau ketinggalan dengan kota-kota lainnya, Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orang Tua (PESAT) PERDANA hadir di Bali.

Ayooo member milis sehat yang berdomisili di Bali.... jangan sampai ketinggalan..jangan lewatkan kesempatan ini untuk belajar bareng seputar kesehatan anak.

Hari/Tanggal : Sabtu-Minggu, 8-9 Oktober 2011

Waktu : 09.00-15.00 WITA

Tempat : Gedung Serba Guna Pangkalan TNI AL

Jl. Sesetan No. 331, Denpasar, Bali

Topik PESAT Bali I:

Sabtu, 8 Oktober 2011

Ø Penyakit Langganan Pada Anak

Demam, Batuk, Pilek, Muntah, Diare adalah beberapa masalah kesehatan pada anak yang sering muncul. Sebagian besar disebabkan oleh virus, sudahkah kita sebagai orang tua mengerti tatalaksana yang tepat untuk mengatasinya? Apakah penyakit langganan anak membutuhkan banyak obat? Diskusikan disini!

Ø Imunisasi (Pro dan Kontra seputar Imunisasi)

Apakah imunisasi perlu? Bagaimanakan kerja vaksin melindungi tubuh? Apakah efek samping dari imunisasi? Kalau imunisasi terlambat, bagaimanakah waktu yg tepat untuk mengejarnya? Apa itu imunisasi combo dan simultan? Disini imunisasi dikupas sampai tuntassss....

Minggu, 9 Oktober 2011

Ø Rational Use of Medicine (RUM)

Apakah setiap sakit harus minum obat? Apa efek samping obat? Apa beda obat paten dan generik? Perlukah anak minum puyer? Bagaimana kerja obat di dalam racikan puyer? Diskusikan disini.

Ø Antibiotika

Apa itu Antibiotik? Apakah setiap sakit harus minum Antibiotik? Penyakit apa saja yang membutuhkan Antibiotik? Kalau diresepkan Antibiotik apakah harus dihabiskan, benarkah demikian? Temukan penjelasan tentang Antibiotik dan tata laksana penggunaan Antibiotik disini.

PEMBICARA

1. Pembicara Tetap

dr. Purnamawati, SpAk, MMPed.

Mantan staf pengajar di FKUI, aktif menyelenggarakan kegiatan seminar, radio talkshow dan membina milis sehat (www.milissehat.web.id) dengan satu tujuan mencerdaskan konsumen kesehatan Indonesia agar dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk generasi penerus bangsa.

2. Pembicara Tamu

Pembicara Tamu berasal dari kalangan medis, baik akademisi maupun praktisi, dan non medis yaitu dari orang tua (smart parents)

BIAYA

Untuk kegiatan ini (selama 2 hari pelaksanaan), peserta PESAT Bali I dikenakan biaya sebagai berikut:

Per Orang : Rp. 180.000,-

Per Pasangan : Rp. 350.000,-

Early Birds dibuka untuk 10 orang pendaftar pertama, daftarkan diri anda segera dan dapatkan HTM hanya seharga Rp. 150.000,- per orang dan Rp. 300.000,- per pasangan.

Biaya tersebut akan digunakan sebagai biaya konsumsi, seminar kit dan penggandaan materi selama 2 hari pelaksanaan.

PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN

MEKANISME PENDAFTARAN

1. SMS

Format SMS: Nama Lengkap, Nama Pasangan (apabila sebagai peserta pasangan), Status, Usia Anak (Jika Ada), Alamat, No HP yg aktif digunakan, alamat email (jika ada)

Ninik 0816- 152 10500

Nanette 0817- 826 305

Antik 0813- 385 12092

2. Email

Format Email: : Nama Lengkap, Nama Pasangan (apabila sebagai peserta pasangan), Status, Usia anak (jika ada) Alamat, No HP yg aktif digunakan

Alamat email:

pesatbali@gmail.com3. Pendaftaran ditutup pada tanggal 3 Oktober 2011 atau segera setelah peserta memenuhi quota.

MEKANISME PEMBAYARAN

1. Pembayaran dapat dilakukan setelah mendapatkan balasan email atau SMS dari Panitia PESAT Bali I.

2. Melakukan pembayaran ke salah satu nomor rekening panitia PESAT Bali I tersebut dibawah ini:

BCA KCP Pondok Gede Bekasi a/c

7400197495 a.n. Mangesthi Tjiptaningtyas

Mandiri KCP Warung Buncit Jakarta a/c 1270099036137 a.n. Nandia Nugrahani

BNI 46 KCP Renon Denpasar a/c

0163629045 a.n. Antik Ernawati

3. Konfirmasi pendaftaran dan pembayaran

SMS ke salah satu contact person atau email ke

pesatbali@gmail.com dengan format :

Nama Lengkap

Nama Pasangan (jika mendaftar sebagai pasangan)

Bank Tujuan Transfer

Nama Pemilik Rekening Pengirim

Nominal yang ditransfer

Tanggal Transfer

HP yg aktif digunakan

Alamat email (jika ada)

* PERHATIAN: Apabila tidak menggunakan rekening sendiri, harap mencantumkan nama lengkap calon peserta.

4. Pembayaran ditutup pada tanggal 3 Oktober 2011.

TATA TERTIB

Demi kelancaran PESAT Bali I, peserta diwajibkan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

1. Hadir 30 menit sebelum acara dimulai.

2. Mengikuti seluruh acara sampai dengan selesai (kecuali emergency).

3. Membawa bukti transfer asli

4. Membawa fotokopi buku kesehatan anak dan/atau copy resep dokter anak (tidak wajib bagi yang single atau belum memiliki anak), diserahkan pada waktu daftar ulang.

5. Apabila peserta mengundurkan diri sebelum atau setelah PESAT dimulai, maka tidak ada pengembalian biaya.

Jangan sampai ketinggalan PESAT Bali I...segera daftarkan diri anda!

Pertanyaan mengenai teknis dan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia di email

pesatbali@gmail.comSalam Sehat,

Panitia PESAT Bali I

Mengganti Gula Dengan Madu Bukan Solusi Tepat Diet Sehat

Berat badan berlebih menjadi momok bagi sebagian orang khususnya wanita. Banyak cara dilakukan agar tampil menarik salah satunya dengan diet. Mengkonsumsi obat diet sesungguhnya menyalahi aturan diet karena obat diet hanya berfungsi meluruhkan cairan yang ada didalam tubuh. Kesalahan besar jika sebagian orang menganggap minum banyak air akan menyebabkan kegemukan. Padahal dengan air, metabolisme dalam tubuh akan terbantu mengeluarkan racun baik lewat keringat maupun kencing. Dengan obat diet yang membuat terus menerus buang air kecil dan hal ini lama kelamaan akan menyebabkan dehidrasi. Tak hanya dehidrasi saja, tapi kulit juga menjadi kering dan keriput.
Pemilihan program diet juga harus berdasarkan beberapa factor, seperti berat badan, factor keturunan, jenis kelamin hingga usia. Terpenting, ungkap dr. Ossyris Abubakar, M. Boimed., asupan nutrisi dalam tubuh terpenuhi jangan sampai tisak makan sama sekali. Apalagi jika seseorang menganggap cukup makan buah saja seperti pisang sebagai pengganti sarapan, makan siang dan makan malam. Hal ini sangat keliru, lanjutnya, karena dalam buah hanya terkandung sedikit karbohidrat, kalsium dan gula. Tidak bisa memenuhi kebutuhan protein, lemak, vitamin dan mineral bagi tubuh. Atau mengganti porsi makan dengan madu, tentu bukan solusi terbaik untuk diet sehat. Dalam madu terkandung kalori yang tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan gula. “Satu sendok madu setara dengan satu piring nasi. Lebih baik makan makanan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Agar satu sama lain bisa melengkapi,”tegas dr. Osi.
Merubah pandangan seseorang tentang hidup sehat sangat sulit, apalagi merubah pola makan yang selama ini hanya mengenyangkan. Jika ingin umur panjang dan selalu sehat harus sadar sejak sekarang dalam menjaga pola makan. Dalam diet sehat pun perlu hormon, karena jika kekurangan hormone tiroid metabolisme tubuh melambat dan jika pada orang diatas 40 tahun kekurangan hormone testosterone dapat menyebabkan kegemukan pada daerah terentu seperti perut. Obesitas sentral ini berbahaya karena timbunan plak dapat menempel di jantung dan dapat menyebabkan serangan jantung. Keseimbanagn hormon diperoleh dari konsumsi daging putih, telur ikan dan juga sayur-sayuran hijau. Kegiatan makan sangat penting seperti sarapan yang menjadi cadangan energi untuk beraktvitas pagi, makan siang untuk beraktivitas siang hari dan makan malam yang membantu proses detoxifikasi. Jika tidak makan malam, proses pelepasan racun dalam tubuh yang hanya dilakukan saat kita istirahat malam dapat terganggu. “Yang perlu dikurangi hanya porsinya dan diatur pola makannya untuk malam jangan berdekatan dengan waktu tidur,”ungkap dr. Osi. (diterbitkan Koran Renon/nit)

Terapi Sengat Lebah Balada Lebah, Sekali Sengat Langsung Mati

Lebah madu yang kita kenal selama ini hanya sebagai penghasil madu, tapi jika ditelaah lebih jauh lagi banyak produk yang dihasilkan lebah. Seperti royal jelly, bee polen, propolis, lilin lebah hingga racun lebah (bee venom). Hal yang baru di dunia kesehatan adalah memanfaatkan racun lebah (bee venom) untuk mengobati beberapa penyakit dengan cara menyengatkan lebah ke tubuh pasien.  Terapi sengat lebah atau Apiteraphy telah diakui oleh WHO (Organisasi Kesehatan dunia) dan di Indonesia sudah mulai dilakukan sejak tahun 1980-an.
Terapi pengobatan sengat lebah sudah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah maupun medis dan jutaan orang telah terbantu dengan pengobatan ini. Penerapan terapi lebah di Indonesia sangat beragam dari yang tradisional sampai dengan yang modern, ada yang menerapkan utuh dan ada yang sebagian saja, namun menggunakan sengat lebah untuk penyakit tertentu saja. Berikut petikan wawancara media ini dengan H. Wawan Darmawan, Dirut PT. Madu Pramuka yang juga Sekjen Asosiasi Perlebahan dan Konsultan Perlebahan :
Apa kandungan dari racun lebah sehingga dapat digunakan untuk pengobatan? Sengat lebah mempunyai bisa yang mengandung air dan enzim-enzim seperti fosfolipase A dan Hyaluronidase. Hyaluronidase memecah cairan antar sel sehingga racun lebih cepat menyebar di antara sel, sedangkan fosfolipase A merusak fosfolipid yang menyebabkan kematian sel. Peptida yang paling berperan adalah melittin, apamin, Mast Cell Degranulating Peptida, dan adolapin. Komponenen zat tersebut akan berfungsi sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri, anti pyretic.
Jenis lebah apakah yang biasa dimanfaatkan sengatannya dan bagaimana cara kerja racun tersebut pada tubuh manusia?
Jenis lebah yang paling baik digunakan adalah jenis Apis melifera (lebah unggul). Lebah disengatkan pada tubuh manusia, tergantung keluhan yang diderita tapi yang paling banyak adalah daerah leher. Sengatan lebah tersebut dapat merangsang kerja jantung dan memberikan kehangatan melalui pembuluh-pembuluh darah keseluruh tubuh. Dalam praktiknya, apipunktur (terapi sengat lebah) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menyengatkan lebah secara langsung ke tubuh manusia dan dapat pula melalui suntikan yang berisi racun lebah. Teknik memberikan suntikan berisi racun lebah lebih dikenal di Jepang sudah sejak lama.
Apakah tidak berbahaya?
Sejauh ini, selama lebih dari 30 tahun Pusat Perlebahan Pramuka di Cibubur, Jakarta Timur, memberikan terapi sengat lebah belum pernah mendapatkan keluhan dari pasien yang datang. Ketepatan dari takaran sengatan dan titik-titik sengatan lebah harus disesuaikan dengan keluhan pasien yang ingin diterapi. Therapist telah dibekali dengan teknik-teknik akupuntur sehingga mengetahui dengan tepat bagian tubuh mana yang sebaiknya diterapi. Karena jika terjadi kelebihan takaran racun lebah dapat berpengaruh buruk terhadap kerja paru-paru sehingga mengakibatkan sesak nafas.
Jenis penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan terapi ini?
Paling banyak, jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan syaraf  atau penyumbatan pembuluh darah. Seperti stroke, migraine, reumatik, tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, lumpuh, sering kesemutan bahkan untuk impotensi juga bisa diterapi. Pusat sengatan adalah di titik-titik saraf pusat, untuk kasus impotensi sengatan lebah dipusatkan dititik saraf diatas pusar.
Berapa kali seseorang yang sakit harus melakukan terapi?
Sebagai tahap perkenalan, jika pasien baru pertama kali menjalani terapi adalah satu kali sengat saja. Untuk terapi berikutnya, tidak boleh lebih dari 10 kali sengatan. Terapi dilakukan hingga pasien sudah merasakan keluhannya berkurang. Ibu hamil, bayi,anak-anak serta usia lanjut tidak diijinkan melakukan terapi ini. Pasien dengan penyakit kronis dan mempunyai bakat alergi parah juga tidak boleh menjalani terapi sengat lebah.
Apakah reaksi yang terjadi setelah terapi dan bagaimana mengatasi rekasi tersebut?
Reaksi yang paling umum terjadi saat seseorang pertama kali terapi ini adalah reaksi local dan sistemik. Yaitu reaksi bengkak disekitar sengatan, gatal, kaku disekitar sengatan, lemas dan demam. Tapi reaksi ini wajar, seperti kita habis diimunisasi karena racun sedang bereaksi didalam tubuh. Tapi reaksi yang dirasakan pasien tidak sama, tergantung daya tahan tubuh pasien. Untuk menetralkan rekasi tersebut, dibekas sengatan lebah dioleskan minyak gosok dan untuk memulihkan stamina dan mengurangi alergi disarankan minum madu. Sehingga terapi sengatan lebah akan lebih efektif dikombinasikan dengan pemberianmadu, bee pollen, propolis, ataupun royal jelly. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pusat Perlebahan PT. Madu Pramuka, Komplek Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur (021)8445105.(diterbitkan Koran Pak Oles/204/nit)

Desa Bengkel dan Bukit Hexon, Wisata Desa dan Alam yang Berkelanjutan

Bali dikenal sebagai dunia pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Baik tamu dari dalam maupun luar negeri. Mereka berduyun-duyun mengunjungi pulau seribu pura ini untuk menikmati keindahan alamnya. Dari keelokan alam dan budayanya yang tetap terjaga, membuat pulau dewata ini tak pernah sepi. Peran masyarakat yang masih setia menjaga warisan leluhur menjadi sangat penting. Tanpa mereka, tentu Bali tidak akan menjadi ikon wisata Indonesia.
Peranan penting anak daerah juga ditunjukkan oleh Gede Ngurah Wididana, Direktur Utama PT. Karya Pak Oles Tokcer. Desa yang masih punya sumber daya alam yang alami mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata. Sesuai dengan konsep Pak Oles, panggilan akrab Gede Ngurah Wididana, untuk membangun desa Bengkel menjadi desa wisata. Menurut Pak Oles, konsep membangun desa itu adalah bagaimana caranya memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang masih banyak tersedia sebaik mungkin. Dengna tujuan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di desa tersebut. Karena meskipun potensi tersedia tapi tidak ada penggerak, tentu akan menjadi sia-sia.
Pemanfaatan potensi desa Bengkel dan Bukit Hexon di Buleleng menjadi tanggung jawabnya. Bagaimana tidak, beliau adalah salah satu putra daerah yang lahir di desa terebut. Berawal dari keinginan untuk memajukan desa dan memanfaatkan SDM untuk mengelola SDA yang ada. Agar keuntungan menjadi milik masyarakat setempat untuk bisa mengkembangkan desanya. Perkembangan itu kini mulai tampak. Sejak berdirinya kampus IPSA di Desa Bengkel, hampir delapan tahun lalu, banyak petani yang mulai belajar cara bercocok tanam yang benar. Pengetahuan Pak Oles yang luas dibaginya kepada masyarakat Bengkel.  Mereka diajarkan juga cara membuat pupuk organic dengan menggunakan teknologi EM. Semua lahan perkebunan di desa Bengkel kini telah menjadi contoh pertanian berbasis organik. Selain itu, Desa Bengkel dan Bukit Hexon kini telah menjadi pusat pertanian organic dan pengobatan tradisional.
Hasil panen mereka jual dan hasilnya mereka manfaatkan untuk membangun desanya kembali. Seperti pembangunan jalan, tempat sekolah, tempat ibadah, bahkan kini di desa Bengkel telah berdiri radio Hexon milik Pak Oles. Keberadaan fasilitas tersebut tentu semakin mengenalkan desa Bengkel ke semua daerah. Keaslian alam desa Bengkel dan pesonanya tetap sama, karena potensi itulah yang akan Pak Oles jual pada wisatawan. Karena untuk berkunjung ke Bali, tentu wisatawan mencari tempat dengan suasana yang masih alami dan memberikan banyak keuntungan batin pada mereka. Secara bertahap, seiring dengan banyaknya tamu yang datang tentu para pelaku bisnis dan investor akan datang. Infrastruktur desa, seperti pengaliran air, penerangan, hingga perbaikan jalan menjadi lebih baik.Sehingga jangka panjangnya, desa Bengkel akan menjadi desa wisata alam yang dicari wisatawan. “Selain menguntungkan wisatawan juga masyarakat sekitar bisa memanfaatkan kemajuan ini untuk memberdayakan diri sendiri. Dengan syarat agar keaslian dan kealamian desa tetap terjaga,”ungkap Pak Oles. (diterbitkan Koran Pak Oles/nit) 

Sindrom Stevenn Johnson, Alergi Obat Picu Kematian

Kesehatan mahal harganya. Ungkapan itu memang benar, jika kita sakit maka biaya yang dikeluarkan untuk berobat sangat besar. Tidak hanya kita saja yang sakit, tapi orang disekitar kita juga ikut menderita karenanya. Jika kita sakit pun tidak boleh mengkonsumsi obat sembarangan, yang bebas dijual di pasaran. Harus diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan obat yang aman. Kalau ada alergi pada obat tertentu, ada baiknya jika memberitahu dokter, agar dipilihkan jenis obat yang tidak menimbulkan alergi bila dikonsumsi.
Alergi sebenarnya adalah respon tubuh untuk menanggapi suatu keadaan yang terjadi dalam tubuh, yang biasanya terkena paparan allergen atau zat toksik yang mengganggu keseimbangan system imun tubuh kita. Efek alergi ini yang paling memberikan respon adalah kulit. Karena kulit adalah bagian yang paling nampak dari tubuh kita. Gejala pada kulit bermacam-macam variasi bentuknya, dari yang berupa bintik-bintik kecil kemerahan sampai kulit melepuh seperti luka bakar. Penyakit yang ditimbulkan oleh alergi obat ada bermacam-macam seperti gatal-gatal dikulit yang kadang juga berisi cairan, bibir dan mata kemerahan dan bias meleuas keseluruh tubuh. Alergi pada obat tidak sama pada semua orang, tergantung pada kekebalan tubuh masing-masing. Reaksi ini dapat disebabkan oleh obat seperti aspirin, indometacin, penicillin, penggunaan antibiotika, penurun panas, anti kejang, obat penyakit jiwa dan jamu.
Menurut Dr. Laksmi Duarsa,Sp.KK, gejala tersebut diatas dapat digolongkan pada Sindrom Steven Johnson. Sindrom tersebut merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir mata dan selaput lendir mulut. Karenanya bisa menyebabkan komplikasi berupa radang kornea (keratitis), menyerang bagian dalam bola mata bahkan sampai berakibat kebutaan. Selain itu, bisa juga menyebabkan hepatitis, nephritis (radang ginjal), perdarahan salura cerna, arthritis (radang sendi) dan pneumonia. “Jika terlambat penanganannya, pasien akan mengalami kematian. Karena banyak kehilangan cairan dan gangguan keseimbangan elektrolit,”ungkap ibu tiga anak ini.
Gejala awal Sindrom Steven Johnson memang sulit dibedakan dengan gejala sakit radang tenggorokan seperti biasa. Seperti demam tinggi, nyeri kepala, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan pernafasan serta perasaan malas. Kemudian disertai degan timbulnya trias kelainan pada kulit, selaput lender dan mata. Jika timbul alergi dan perasaan tidak enak setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu, segera periksakan lagi ke dokter. Agar penanganannya lebih dini sehingga tidak menimbulkan keparahan lebih lanjut. Setelah alergi dapat diobati dan dinyatakan sembuh, harus lebih dijaga konsumsi obat-obatannya. “Meskipun sudah sembuh, kulit akan tetap berwarna cokelat kehitaman. Tetapi masih bisa diterapi dengan penanganan secara kosmetik,”pungkas istri dari dr. Yoga Bharata, Sp.BKBD ini.(diterbitkan Koran Pak Oles/nit)